Bisa Ancam Keamanan Datamu, Kenali Data Breaching dan Cara Mencegahnya
Apa Itu Data Breach?
Menyadur Norton, data breach adalah insiden keamanan di mana data dan informasi seorang pengguna device telah diakses tanpa adanya otorisasi.
Jenis pembobolan data ini dapat merugikan bisnis, maupun konsumen dengan beragam cara.
Data breach sering dianggap sebagai sebuah tindak kriminal yang dapat merusak kehidupan dan reputasi seseorang.
Mengembalikan data yang hilang bisa saja dilakukan meski membutuhkan waktu yang cukup lama. Akan tetapi, reputasi yang tercoreng karena tersebarnya data pribadi tidak akan pulih.
File yang tercuri karena data breach dapat dilihat atau dibagikan tanpa izin pemiliknya.
Seperti yang telah Glints jelaskan, siapa pun berisiko mengalami data breach. Hal itu bisa menimpa individu hingga perusahaan tingkat tinggi dan pemerintah.
Namun, yang perlu ditekankan adalah bahwa setiap individu dapat dilanggar datanya apabila mereka tidak memiliki persiapan untuk mencegahnya.
Secara umum, data breach terjadi karena adanya kelemahan pada keamanan device dan perilaku pengguna ketika menggunakan perangkat mereka.
Seiring berkembangnya waktu, komputer dan smartphone kita mendapatkan lebih banyak fitur yang menuntut informasi pribadi.
Hal ini memberikan lebih banyak celah bagi para kriminal untuk membobol data-data kita. Selain itu, banyak produk smartphone yang masih kurang aman karena adanya kekurangan dalam enkripsi sehingga mudah dimanfaatkan hacker.
Tanpa keamanan yang komprehensif baik di tingkat pengguna dan perusahaan, dapat dijamin bahwa risiko data breach akan selalu mengancam keamanan informasi kita.
Metode yang Digunakan untuk Data Breaching
Data breach adalah contoh dari cyber attack yang paling umum.
Penjahat yang hendak meretas datamu dapat melakukannya dengan berbagai metode yang mungkin belum kamu ketahui.
Nah, berikut ini merupakan beberapa metode data breaching yang perlu kamu kenali kiat mencegah adanya pelanggaran data.
1. Phishing
Metode data breach yang paling sering ditemukan adalah phising. Melansir Kaspersky, serangan manipulasi psikologis ini dirancang untuk mengelabui pengguna agar menyerahkan data-data pribadi mereka.
Pelaku phising bertindak sebagai orang atau organisasi yang terlihat terpercaya sehingga dapat dengan mudah menipu pengguna.
Contoh penjahat seperti ini akan mencoba untuk membujuk pengguna dengan tawaran-tawaran menggiurkan.
2. Penggunaan software ilegal
Peretas data dapat menggunakan software ilegal untuk menebak kata sandi device milik pengguna.
Serangan seperti ini bekerja melalui semua kemungkinan untuk kata sandi pengguna sampai para peretas dapat menebaknya dengan benar.
Penggunaan software ilegal merupakan proses data breaching yang membutuhkan waktu. Akan tetapi, kecepatan komputer yang terus meningkat kini membuatnya menjadi cepat.
Peretas bahkan dapat membajak perangkat lain melalui infeksi malware untuk mempercepat prosesnya.
Lalu, jika password device pengguna lemah,para peretas hanya perlu beberapa detik untuk memecahkannya.
3. Malware
Metode data breach selanjutnya adalah dengan menggunakan malware.
Sistem operasi device, software, hardware, hingga jaringan dan server yang digunakan user memiliki kelemahan keamanan.
Celah seperti ini dicari oleh penjahat sebagai tempat yang tepat untuk memasukkan malware.
Umumnya, ada beberapa jenis malware yang perlu kamu ketahui. Namun, spyware secara khusus merupakan jenis yang paling umum karena ideal untuk mencuri data pribadi tanpa terdeteksi sama sekali oleh pengguna.
Cara Mencegah Data Breach
Setelah mengetahui definisi dan metode data breach, kira-kira, bagaimana cara terbaik untuk mencegahnya?
Nah, menurut Tech Support of MN, cara-cara efisien untuk melindungi data pribadi dari data breach adalah seperti berikut ini:
- Update security software secara berkala.
- Batasi akses ke data-data yang paling berharga.
- Enkripsi dan backup data dengan rutin.
- Evaluasi keamanan data dari third party software.
- Kembangkan rencana responsif untuk data breach.
- Ciptakan password yang kuat.
Comments
Post a Comment